Bismillahir rahmanir rahim.
Novel pembangun jiwa, karangan ustadz Habiburrahman El Shirazy ini diselesaikan kisahnya pada tanggal 12 Maret 2018. Karya dari salah satu penulis yang berprestasi yang membanggakan Indonesia. Telah banyak menghasilkan karya yang monumental seperti Ayat ayat cinta, ketika cinta bertasbih, pudarnya kecantikan cleopatra dan novel best seller lainnya.
Pada novelnya kali ini berjudul "Merindu Baginda Nabi" dengan jumlah halaman 176 halaman yang mengisahkan tentang seorang muslimah bernama Syarifatul Bariyyah yang sering disapa Rifa.
Seorang siswa SMA ternama di Kota Malang, Rifa adalah siswa terbaik dengan segudang prestasi. Tidak hanya di sekolahnya namun Rifa juga memiliki aktivitas sosial dengan membantu Abahnya mengelola pesantren kecil disamping rumahnya, Pesantren Darus Sakinah. Rifa juga satu-satunya penerima beasiswa pertukaran pelajar di Sekolahnya ke negeri paman sam, Amerika.
Di awal kisah, Penulis menceritakan kisah kelahiran Rifa yang kemudian ditemukan seorang nenek yang dipanggil mbah Tentrem oleh warga sekitar yang menemukan Bayi Rifa di tong sampah dan kemudian dirawat oleh si Mbok.
Seiring berjalannya waktu, Rifa dirawat oleh orang tua angkatnya dengan penuh kasih sayang. SePeninggalan Mbok Tentrem, mbok berwasiat agar rumahnya dijadikan tempat panti asuhan yang diamanahkan kepada Pak Nur, ayah angkat Rifa untuk dikelola.
Dengan kenangan masa lalu yang menyedihkan Rifa tetap berhusnudzon kepada Allah Swt. Dan menjalani hari-harinya dengan penuh rasa syukur.
Dan dimasa SMA nya itu banyak sekali cobaan yang datang menghampirinya. Mulai dari keirian seorang teman, kasih sayang teman-teman dan kemurnian hatinya menuntun seorang temannya menemui jalan cinta
Novel ini banyak memberikan pelajaran dan hikmah bagi pembacanya. Terutama bagi para anak muda yang sedang mempersiapkan masa depannya. Anak muda memang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan inilah pentingnya membaca novel ini.
Kental dengan pesan moral dan tentu bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dirumah maupun di sekolah.
Novel pembangun jiwa, karangan ustadz Habiburrahman El Shirazy ini diselesaikan kisahnya pada tanggal 12 Maret 2018. Karya dari salah satu penulis yang berprestasi yang membanggakan Indonesia. Telah banyak menghasilkan karya yang monumental seperti Ayat ayat cinta, ketika cinta bertasbih, pudarnya kecantikan cleopatra dan novel best seller lainnya.
Pada novelnya kali ini berjudul "Merindu Baginda Nabi" dengan jumlah halaman 176 halaman yang mengisahkan tentang seorang muslimah bernama Syarifatul Bariyyah yang sering disapa Rifa.
Seorang siswa SMA ternama di Kota Malang, Rifa adalah siswa terbaik dengan segudang prestasi. Tidak hanya di sekolahnya namun Rifa juga memiliki aktivitas sosial dengan membantu Abahnya mengelola pesantren kecil disamping rumahnya, Pesantren Darus Sakinah. Rifa juga satu-satunya penerima beasiswa pertukaran pelajar di Sekolahnya ke negeri paman sam, Amerika.
Di awal kisah, Penulis menceritakan kisah kelahiran Rifa yang kemudian ditemukan seorang nenek yang dipanggil mbah Tentrem oleh warga sekitar yang menemukan Bayi Rifa di tong sampah dan kemudian dirawat oleh si Mbok.
Seiring berjalannya waktu, Rifa dirawat oleh orang tua angkatnya dengan penuh kasih sayang. SePeninggalan Mbok Tentrem, mbok berwasiat agar rumahnya dijadikan tempat panti asuhan yang diamanahkan kepada Pak Nur, ayah angkat Rifa untuk dikelola.
Dengan kenangan masa lalu yang menyedihkan Rifa tetap berhusnudzon kepada Allah Swt. Dan menjalani hari-harinya dengan penuh rasa syukur.
Dan dimasa SMA nya itu banyak sekali cobaan yang datang menghampirinya. Mulai dari keirian seorang teman, kasih sayang teman-teman dan kemurnian hatinya menuntun seorang temannya menemui jalan cinta
Novel ini banyak memberikan pelajaran dan hikmah bagi pembacanya. Terutama bagi para anak muda yang sedang mempersiapkan masa depannya. Anak muda memang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan inilah pentingnya membaca novel ini.
Kental dengan pesan moral dan tentu bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dirumah maupun di sekolah.
0 komentar