beberapa hari yang lalu
di sekolah ku terjadi peristiwa kesurupan masal, hanya beberapa orang. sebelum hari itu memang ada satu siswa yang sering ke surupan tapi bisa ditangani dan sebentar.
Dan pada hari itu seorang siswa diganggu oleh teman sekelasnya, di pukul-pukul kepalanya walaupun tidak kuat. menari-nari di depan gadis itu tidak hanya satu tapi dua orang siswa yang memang dikenal nakal mengganggu gadis itu.
pada akhirnya gadis itu terdiam dan marah hingga meronta-ronta walaupun tidak kuat. kemudian terlihat oleh salah seorang guru dan diamankan ke kantor guru. untuk beberapa saat di sana ia bereaksi dan tiba-tiba teman sekelasnya juga kerasukan. bereaksi untuk waktu yang cukup lama. ia meronta-ronta, berteriak, dan matanya merah. ditangani beberapa guru laki-laki dibacakan ayat al-Qur'an untuk menenangkan dan di sugesti untuk tenang namun belum berhasil.
suasana sekolah jadi semakin riuh tatkala siswa lain yang mendengar teriakan gadis itu mulai merasa takut hingga mulai beraksi juga, kata orang itu disebut terjangkit kerasukan. sekitar ada lima belas siswa yang digotong satu persatu ke kantor. ruang kantor menjadi sesak, tiap guru yang di sana mencoba menangani untuk menenangkan siswa yang ketakutan dan kerasukan.
seorang siswa mengantar temannya yang terjangkit karena ketakutan dan dua temannya mengantar itu juga tumbang tiba-tiba lalu menangis dan seorang lagi tertawa.
suasana makin tegang, dengan siswa yang meronta-ronta, dengan siswa yang kejang-kejang, dengan siswa yang berteriak-teriak, dengan siswa yang tertawa, mengangis. cukup sulit untuk tetap tenang di kondisi seperti itu. dan akhirnya siswa dipulangkan karena sibuk menonton bukan ikut menenangkan. itulah keanehan warga, tidak yang tua tidak yang muda. ada keadaan darurat bukan nya menenangkan suasana, berpikir positif atau berusaha membantu dengan tidak menambah repot tapi malah sibuk ingin tahu dan menonton peristiwa itu. sungguh cerminan sikap yang tidak baik.
setelah siswa dipulangkan suasana sekolah agak tenang dan satu persatu orang tua siswa yang bereaksi membawa pulang anaknya. kecuali tinggal 2 siswa yang cukup sulit ditangani sampai sekitar pukul tiga sore baru bisa benar-benar lega dan sekolah benar-benar ditinggalkan pengunjungnya.
di hari berikutnya ternyata kerasukan masih terjadi. disaat baru akan memulai baris berbaris sudah ada siswa yang kerasukan di awali dengan siswa yang kemaren kerasukan masuk ke gerbang sekolah yang menjadi pemicu bagi siswa yang lain yang merasa takut dan akhirnya tumbang dan bereaksi. siswaa kembali dipulangkan lebih awal. dan esoknya siswa diliburkan.
sekolah diamankan disterilkan dengan minta bantuan seorang ustadz dengan meruqiyah lingkungan sekolah.
kesimpulannya adalah. kerasukan itu dipicu oleh kondisi psikis seseorang, seperti sedih atau marah yang berlebihan atau bisa juga karena sombong yang sering disebut takabur. dan diperparah oleh kondisi siswa yang memang berada jin didalam tubuhnya.
pengangannya bisa dengan ditenangkan dan dibacakan doa atau ayat-ayat Allah Swt.
sekian.
di sekolah ku terjadi peristiwa kesurupan masal, hanya beberapa orang. sebelum hari itu memang ada satu siswa yang sering ke surupan tapi bisa ditangani dan sebentar.
Dan pada hari itu seorang siswa diganggu oleh teman sekelasnya, di pukul-pukul kepalanya walaupun tidak kuat. menari-nari di depan gadis itu tidak hanya satu tapi dua orang siswa yang memang dikenal nakal mengganggu gadis itu.
pada akhirnya gadis itu terdiam dan marah hingga meronta-ronta walaupun tidak kuat. kemudian terlihat oleh salah seorang guru dan diamankan ke kantor guru. untuk beberapa saat di sana ia bereaksi dan tiba-tiba teman sekelasnya juga kerasukan. bereaksi untuk waktu yang cukup lama. ia meronta-ronta, berteriak, dan matanya merah. ditangani beberapa guru laki-laki dibacakan ayat al-Qur'an untuk menenangkan dan di sugesti untuk tenang namun belum berhasil.
suasana sekolah jadi semakin riuh tatkala siswa lain yang mendengar teriakan gadis itu mulai merasa takut hingga mulai beraksi juga, kata orang itu disebut terjangkit kerasukan. sekitar ada lima belas siswa yang digotong satu persatu ke kantor. ruang kantor menjadi sesak, tiap guru yang di sana mencoba menangani untuk menenangkan siswa yang ketakutan dan kerasukan.
seorang siswa mengantar temannya yang terjangkit karena ketakutan dan dua temannya mengantar itu juga tumbang tiba-tiba lalu menangis dan seorang lagi tertawa.
suasana makin tegang, dengan siswa yang meronta-ronta, dengan siswa yang kejang-kejang, dengan siswa yang berteriak-teriak, dengan siswa yang tertawa, mengangis. cukup sulit untuk tetap tenang di kondisi seperti itu. dan akhirnya siswa dipulangkan karena sibuk menonton bukan ikut menenangkan. itulah keanehan warga, tidak yang tua tidak yang muda. ada keadaan darurat bukan nya menenangkan suasana, berpikir positif atau berusaha membantu dengan tidak menambah repot tapi malah sibuk ingin tahu dan menonton peristiwa itu. sungguh cerminan sikap yang tidak baik.
setelah siswa dipulangkan suasana sekolah agak tenang dan satu persatu orang tua siswa yang bereaksi membawa pulang anaknya. kecuali tinggal 2 siswa yang cukup sulit ditangani sampai sekitar pukul tiga sore baru bisa benar-benar lega dan sekolah benar-benar ditinggalkan pengunjungnya.
di hari berikutnya ternyata kerasukan masih terjadi. disaat baru akan memulai baris berbaris sudah ada siswa yang kerasukan di awali dengan siswa yang kemaren kerasukan masuk ke gerbang sekolah yang menjadi pemicu bagi siswa yang lain yang merasa takut dan akhirnya tumbang dan bereaksi. siswaa kembali dipulangkan lebih awal. dan esoknya siswa diliburkan.
sekolah diamankan disterilkan dengan minta bantuan seorang ustadz dengan meruqiyah lingkungan sekolah.
kesimpulannya adalah. kerasukan itu dipicu oleh kondisi psikis seseorang, seperti sedih atau marah yang berlebihan atau bisa juga karena sombong yang sering disebut takabur. dan diperparah oleh kondisi siswa yang memang berada jin didalam tubuhnya.
pengangannya bisa dengan ditenangkan dan dibacakan doa atau ayat-ayat Allah Swt.
sekian.
0 komentar